Kamis, 13 November 2008

Tolak Full Blanket Guarantee Bagi Bank




Salam persaudaraan,

Apakah Anda salah seorang korban dampak kenaikan tingkat suku bunga kredit bank? Pengusaha lagi cemberut dengan bunga kredit usahanya yang naik. Begitupun, pembeli rumah via fasilitas kredit pemilikan rumah meringis bunga naik 2% hingga 5% dalam satu bulan belakangan ini. Yang mencicil KPR Rp1 juta per bulan naik jadi Rp1,2 juta hingga Rp1,25 juta. Apalagi yang biasa mencicil Rp2 juta ke atas menghadapi pembengkakkan cicilan lebih tinggi lagi mulai dari Rp550 ribu.
Pasar menjerit minta turun bunga, bankir merespon. Mereka mau turunkan bunga dengan syarat pemerintah total memberikan fasilitas penjaminan dana nasabah bank alias full blanket guarantee dari yang berlaku sekarang maksimal Rp2 miliar.
Niat bankir menurunkan bunga kredit layak diapresiasi, tapi mari katakan tidak untuk syarat penjaminan penuh dana nasabah mereka.
Kalau pascakrisis 1997, industri perbankan mendapatkan suntikan dana ratusan triliun rupiah, nampaknya kini mau diulang dengan modus yang lain.
Sekali lagi jangan mau. Pemberian jaminan penuh itu sama saja dengan menyusui investor asing. Lupakah kita bahwa kepemilikan sejumlah bank di Indonesia kini dikuasai asing. Itu artinya sama saja dengan menyusui investor asing dengan darah rakyat.
Sekali lagi jangan mau. Carilah cara lain, yang jelas bunga kredit harus turun. Wong di Eropa dan Amerika, Bank Sentralnya pada berebut menurunkan bunga patokan, kok malah Indonesia lain sendiri.
Perbankan membutuhkan orang kreatif untu meletakan kepentingan jangka panjang, rakyat banyak, dan negara di atas segala bentuk kepentingan sempit. Apalagi kepentingan investor asing.


Salam





4 komentar:

Anonim mengatakan...

blog tuan telah kami blogroll di www.alumnidakwah.wordpress.com, www.abdullahkhusairi.wordpress.com

Anonim mengatakan...

tulisan2 kawan mdh2han semakin memancing teman yang lain membiasakan diri menekuni dunia blogger..nah khusus tulisan yang ini terutama paragraf awal tampaknya merupakan pengalaman surang..

hildalexander mengatakan...

Salam persaudaraan....

Pengalaman pribadi ya? saya suka kata-kata "modus" lain untuk mengeruk duit rakyat heuheuheu... welkomen Bro. Keep up the good work

IRSAD SATI mengatakan...

Ha ha ha ha. soal KPR tentu pengalaman semua orang dan termasuk saya tentunya karena ada jutaan debitor bank yang terimbas kenaikan suku bunga. Tapi esensi nya kepentingan rakyat banyak dan negara ini tentunya. Thanks 'dik pendi' dan Bos Hilda.